Rabu, 17 Oktober 2012

Mengitari Lereng Gunung Lawu

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer dijadikan tempat wisata, terutama di daerah Sarangan, Cemorosewu, dan Tawangmangu. Sewaktu libur lebaran, saya dan keluarga menyempatkan berkunjung ke tempat wisata di lereng Gunung Lawu, khususnya Telaga Sarangan di Magetan dan Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu.

Perjalanan dimulai dari rumah nenek saya di Cepu sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan mobil pribadi menuju Magetan. Jalan berliku dan hutan jati menemani perjalanan kami selama hampir empat jam. Karena bertepatan dengan libur lebaran, jalanan dan tempat wisata pun padat dengan pengunjung. Sebelum masuk ke kawasan wisata, kami diharuskan membayar retribusi dan biaya parkir. Sesampainya di Sarangan sekitar pukul 12.00 WIB, kami menuju ke rumah makan yang berada di dekat pintu masuk menuju Telaga Sarangan untuk beristirahat sejenak dan makan siang. Sate kelinci menjadi menu andalan di rumah makan tersebut dan pemandangan perkebunan di belakang restoran pun sangat menyejukkan mata.

Pemandangan di belakang restoran

Setelah makan, kami berjalan sekitar 100 meter untuk menuju ke telaga. Banyak penjual oleh-oleh dan cinderamata di kanan dan kiri jalan. Sebelum ke telaga, tiket kami diperiksa lagi di pintu gerbang masuk. Sesampainya disana, mata akan dimanjakan dengan telaga yang luas dan pegunungan hijau Sidoramping di sekitar Gunung Lawu yang menjulang tinggi. Ditambah lagi dengan air telaga yang tenang dan menjadi cermin dari pegunungan tersebut. Memandangi deretan pegunungan disini juga membuat perasaan lebih tenang dan damai ditambah dengan sejuknya udara pegunungan dengan suhu sekitar 18-23 derajat celcius.

Telaga Sarangan

Tempat penyewaan speedboat

Di tepi telaga, terdapat penyewaan perahu motor. Ini dapat menjadi sarana bagi anda yang ingin berkeliling telaga melalui jalur air. Harga sewanya Rp40.000 sekali putaran. Atau anda bisa juga berkeliling menunggang kuda yang disewakan penduduk sekitar. Tarifnya juga sama, Rp40.000 sekali putaran. Apabila anda suka berolahraga, jalan kaki atau berlari mengelilingi telaga menjadi alternatif yang sangat menarik. Hutan pinus di lereng pegunungan di sekeliling telaga dan suasana yang sejuk dan indah membuat olahraga menjadi menyenangkan. Di sisi lain dari telaga ini juga terdapat bekas pesawat yang dijadikan monumen mengingat Magetan bertetangga dengan Madiun yang menjadi pangkalan udara TNI AU.

Speedboat yang disewakan untuk mengelilingi telaga

Menunggang kuda untuk mengitari telaga

Pesawat MiG-17 yang menjadi monumen

Kami bermalam di sebuah penginapan yang terletak di dekat R.M. Asia Jaya. Karena bertepatan dengan libur lebaran, maka tarif penginapan pun naik dua kali lipat dari harga normalnya. Setelah bernegosiasi dengan pengelola, kami mendapat sebuah penginapan dengan tiga kamar tidur dan satu kamar mandi dengan harga Rp800.000 per malam termasuk televisi. Tidak ada AC di penginapan ini, karena udara dingin pegunungan sudah cukup membuat kita sejuk. Malam harinya, saya menyempatkan untuk jalan-jalan sebentar di sekitar telaga. Banyak tamu dan penduduk sekitar yang bermain kembang api. Selain itu, banyak juga penjual makanan dan minuman untuk menemani anda bersantai di pinggir telaga, seperti bakso, wedang ronde, sate kelinci, dan lain-lain.

Keesokan paginya, kami bersiap-siap untuk menuju tempat wisata selanjutnya, yaitu Air Terjun Grojogan Sewu yang terletak di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Perjalanan Sarangan-Tawangmangu ditempuh sekitar satu jam. Gunung Lawu menjadi pemisah dua tempat tersebut. Sejak dibuka jalan tembus Cemorosewu, jalur Sarangan-Tawangmangu tidak lagi sulit untuk dilalui. Tanjakan yang tidak terlalu curam dan belokan yang tidak terlalu tajam serta pemandangan perbukitan yang indah menjadi bumbu perjalanan kami selama satu jam.

Sekitar pukul 09.00 WIB, kami sampai di pintu masuk menuju air terjun. Untuk menuju lokasi air terjun, kami harus menuruni anak tangga yang banyak dan membuat kaki pegal. Sepanjang perjalanan menuruni tangga juga banyak dijumpai kera-kera jinak. Oleh karena itu, harap berhati-hati dengan barang bawaan anda meskipun kera disini tidak seagresif kera yang berada di Batu Caves.

Gerbang masuk menuju air terjun

Kera yang ditemui di tangga

Sesampainya di dasar tangga, kami singgah di warung makan untuk istirahat sejenak melepaskan lelah. Di sekitar air terjun juga banyak yang menjual sate kelinci dan sate ayam. Setelah itu, kami menuju air terjun untuk sekedar berfoto dan menikmati sejuknya air pegunungan. Disana juga terdapat sarana outbond seperti flying fox dan lain-lain.

Air Terjun Grojogan Sewu

Lautan manusia di dekat air terjun
Setelah puas berfoto, kami bersiap kembali ke Cepu. Perjalanan menaiki tangga tak kalah melelahkan dengan perjalanan menuruninya.

Plang yang menyambut kami di pintu keluar

3 komentar: