Kamis, 07 November 2013

Explore Belitong part 2: Negeri Laskar Pelangi dan Kota 1001 Warung Kopi

Belitung Timur, tempat dimana cerita Laskar Pelangi berasal. Kami mengambil rute sebelah utara melewati Kelapa Kampit untuk menuju ke Manggar, Ibukota Belitung Timur. Setelah melewati Kelapa Kampit, kami beristirahat sejenak di sebuah warung di tepi Danau Mempayak. Danau Mempayak sendiri terbentuk karena perusahaan timah yang dulu melakukan aktivitas penambangan di kawasan ini tidak melakukan reklamasi atas hasil perbuatannya. Lama kelamaan bekas galian yang dibiarkan terbuka terisi air dan menjadi sebuah danau. Lokasi danau ini yang terletak di jalan utama yang menghubungkan Tanjungpandan - Manggar menjadikan danau ini banyak disinggahi oleh para wisatawan.

Danau Mempayak

Gazebo dan warung di tepi danau

Setelah menghabiskan minuman, kami pun melanjutkan perjalanan. Tetapi sebelum sampai ke Manggar, kami mampir lagi ke Pantai Burung Mandi yang terletak di Desa Burung Mandi, sekitar 18 km sebelah utara kota Manggar. Berbeda dengan pantai di Kabupaten Belitung yang dihiasi oleh batuan granit, Pantai Burung Mandi merupakan pantai berpasir putih kecoklatan yang dihiasi oleh pepohonan sehingga terkesan teduh. Setelah berfoto sebentar di Pantai Burung Mandi, kami menuju Kuil Dewi Kwan Im yang masih satu desa dengan Pantai Burung Mandi. Kami hanya sekedar berfoto di pelataran kuil yang didominasi oleh warna merah ini.

Pantai Burung Mandi

Gazebo di tepi pantai

Kuil Dewi Kwan Im

Dari Desa Burung Mandi, kami pun segera tancap gas ke Manggar. Tidak sampai 15 menit, kami sudah sampai di kota yang terkenal dengan julukan kota 1001 warung kopi tersebut. Mungkin agak lebay juga sih dengan julukan tersebut, atau mungkin ingin mengalahkan supremasi Aceh yang terkenal dengan sebutan negeri 1000 warung kopi. Saya juga tidak sempat menghitung berapa jumlah warung kopi di kota ini, tetapi yang jelas di setiap sudut dan ruas jalan terdapat warung kopi bertebaran dan masing-masing warung kopi tersebut tidak sepi pengunjung. Mungkin memang nongkrong di warung kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan penduduk Manggar.

Tugu 1001 Warung Kopi

Salah satu warung kopi di Manggar

Setelah berkeliling melihat setiap sudut kota Manggar, kami Sholat dan beristirahat sejenak di masjid kota Manggar. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Gantung dimana cerita Laskar Pelangi berasal. Saat memasuki kecamatan Gantung, mulai terlihat perbedaan dimana tiang listrik di pinggir jalan dicat berwarna-warni layaknya pelangi. Kami langsung menuju Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang sengaja dibangun sebagai setting film Laskar Pelangi. Sekilas, bangunan kayu yang berdiri di atas bukit pasir ini seperti tidak ada apa-apanya. Tetapi setelah mendekat dan memasuki ruangan kelas, nuansa eksotis mulai terasa. Atap yang bocor, dinding reyot, dan kayu penyangga yang lapuk memberikan kesan tersendiri. Kalau menurut saya, justru karena tempat ini pernah menjadi tempat syuting film Laskar Pelangi itulah yang membuat tempat ini wajib dikunjungi jika anda ke Belitung.

SD Laskar Pelangi

Para wisatawan berfoto bersama anak-anak setempat

Ruangan kelas

Selanjutnya, kami menuju ke Museum Kata Andrea Hirata, dimana semua cerita itu berasal. Museum ini terletak tak jauh dari SD Laskar Pelangi. Sesuai namanya, museum kata, museum ini memamerkan karya-karya Andrea Hirata berupa cerpen dan novel. Di museum ini juga terdapat warung kopi dan penjual cinderamata.

Screenshot dari film Laskar Pelangi

Salah satu sisi di museum

Warung kopi di dalam museum

Hari sudah menjelang malam. Kami pun "diusir" dari museum karena sudah waktunya jam tutup. Tanpa menunggu lagi, kami langsung kembali ke Tanjungpandan. Sesampainya di Tanjungpandan, kami menuju ke Pantai Tanjung Pendam untuk makan malam di salah satu restoran seafood di sana.
(bersambung)

4 komentar:

  1. Heuheu... kejam banget bahasanya, diusir :D
    asik banget bisa ke belitung, pingin jugaa.. semogaa bisa

    BalasHapus
  2. Sepertinya tak lengkap kalo cuma baca novel dan nonton filmnya Laskar Pelangi tanpa kita berkunjung kesana..
    Pengen lihat replika SD Muh tempat Andrea Hirata sekolah.. ;D

    BalasHapus