Anda mungkin sudah pernah mendengar atau bahkan pernah mencoba permainan ini. Permainan "Masangin" atau masuk diantara dua beringin dengan mata tertutup merupakan permainan yang hanya digelar di Alun-Alun Selatan (Alkid/Alun-Alun Kidul) Kota Yogyakarta. Permainan ini terlihat sepele karena celah antara dua beringin sangat lebar dan pemain dinyatakan gagal apabila melenceng dari arah yang ditentukan atau menabrak pohon beringin. Tetapi pada prakteknya banyak orang yang gagal memainkannya. Karena penasaran ingin membuktikannya, setelah dari Taman Sari, saya pun mengunjungi Alun-Alun Selatan.
Konon katanya, hanya yang hatinya bersih saja yang dapat melewati dua beringin tersebut. Ada juga yang bilang kalau kita bisa melewati dua beringin tersebut maka keinginan kita akan segera terkabul. Kalau saya sendiri sih penasaran saja ingin mencoba permainan ini. Banyak juga pengunjung yang ingin membuktikannya pada petang ini, sehingga sewaktu mencoba permainan ini saya dibantu teman saya agar tidak bertabrakan dengan pengunjung lainnya. Dalam dua kali percobaan, dua kali juga saya gagal. Teman-teman saya pun tidak ada yang berhasil memainkannya. Selain permainan Masangin, di Alun-Alun Selatan pada malam hari juga terdapat penyewaan sepeda kreasi. Karena hari sudah mulai gelap, kami singgah sebentar di masjid untuk sholat maghrib kemudian melanjutkan perjalanan kami mencari makan malam.
Mencoba permainan Masangin |
Sepeda kreasi dengan hiasan yang menyala |
Angkringan Stasiun Tugu menjadi pilihan kami mengisi perut pada malam itu. Selain harganya yang murah, tempat ini juga menjadi tempat nongkrong bagi pemuda pemudi pada malam hari. Cocok sekali dengan gambaran lirik lagu Yogyakarta-nya KLA Project.
"Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera, orang duduk bersila. Musisi jalanan mulai beraksi..."
Sajian khas berselera yang kami pesan yaitu nasi kucing, tempe goreng, sate kuda, dan sate kerang serta tak ketinggalan kopi joss sebagai tombo ngantuk. Kopi joss adalah kopi hitam dengan tambahan arang panas yang membuat kopi ini menjadi joss panasnya. Saran saya sih jangan keseringan minum kopi joss, karena arang yang tercampur langsung dengan kopi membuat kadar karbon di dalam kopi menjadi tinggi. Karbon sendiri merupakan zat karsinogen (menyebabkan kanker).
Penjual angkringan di pinggir jalan |
Kopi Joss |
Seporsi nasi kucing dan gorengan belum cukup membuat kami kenyang. Kami pun bersiap untuk menuju tempat makan berikutnya yaitu JeJamuran yang berlokasi di Sleman, tepatnya di daerah Pandowoharjo. Kalau dari arah kota Jogja, anda bisa melalui jalan menuju Magelang kemudian belok kanan di perempatan Beran Lor. Kira-kira 1 km dari perempatan anda sudah sampai di restoran ini. Sesuai dengan namanya, semua makanan yang dijual disini dibuat dengan bahan dasar jamur. Kami memesan sate jamur, karedok jamur, jamur goreng krispi, dan telur dadar jamur. Restoran ini dibagi menjadi beberapa bagian dengan nama jamur sebagai nama bagiannya. Terdapat juga toko oleh-oleh dan contoh rak pengembangbiakan jamur.
Plang JeJamuran di depan restoran |
Rak pengembangbiakan jamur |
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB. Meskipun sudah agak lelah, kami masih punya satu destinasi lagi sebelum beristirahat malam hari ini. Taman Pelangi yang berada satu lokasi dengan Monumen Jogja Kembali. Taman ini buka pada pukul 17.00 s.d. 23.00 WIB. Taman Pelangi dikenal juga dengan taman lampion karena banyak lampion dengan berbagai bentuk unik menerangi taman dengan sinarnya. Ada yang berbentuk binatang, tokoh kartun, landmark, bahkan sampai presiden pun ada lampionnya. Lampionnya pun ada yang bergelantungan, tertanam di atas tanah, dan mengapung di air, tidak jauh beda dengan Batu Night Spectacular di Kota Batu. Di taman ini juga terdapat live music dari musisi setempat dan beberapa permainan seperti trampolin, euro bungee, dan rumah hantu.
Lampion berbentuk Presiden Megawati |
Lampion berbentuk bunga |
Setelah puas berfoto dan kaki pegal karena bermain trampolin, kami pun kembali ke tempat tinggal teman kami untuk beristirahat menyimpan tenaga karena esok hari masih ada petualangan menunggu kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar