Jumat, 04 Januari 2013

Pesona Bandung Selatan

Bandung memiliki banyak tempat menarik yang menjadi magnet bagi wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Salah satunya yang sempat saya kunjungi pada liburan akhir tahun yaitu kawasan Ciwidey di Bandung Selatan. Bandung dapat dicapai melalui jalur udara dari kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Denpasar, Batam, Medan, dan Banjarmasin, dan dari luar negeri yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Bisa juga dicapai menggunakan kereta api dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, dan lain-lain atau menggunakan bus dan travel dari Jakarta, Semarang, Serang, dan lain-lain. Sedangkan akses untuk menuju Ciwidey yaitu menggunakan bus menuju terminal Ciwidey dari terminal Leuwi Panjang Bandung. Untuk menuju tempat-tempat wisata di kawasan Ciwidey, dapat menggunakan angkot kuning dari terminal Ciwidey yang bertujuan akhir di Situ Patengan.

Saya dan keluarga berangkat dari rumah di Serang pagi-pagi sekali pukul 05.00 WIB menuju tol Purbaleunyi. Sebelum ke Bandung, kami menyempatkan dahulu mampir di Purwakarta, tepatnya Waduk Jatiluhur. Untuk menuju kesini apabila anda menggunakan mobil pribadi, dari tol Purbaleunyi, anda keluar di gerbang tol Purwakarta/Jatiluhur kemudian belok ke arah Jatiluhur. Sedangkan apabila naik kendaraan umum, anda dapat naik bus jurusan Purwakarta kemudian naik angkutan umum ke Waduk Jatiluhur. Jalan menuju Jatiluhur menanjak landai berliku-liku dengan pepohonan di kanan dan kiri jalan.

Pemandangan Waduk Jatiluhur dari tepi waduk

Gerimis mulai turun ketika kami sampai di Waduk Jatiluhur. Kami langsung menuju tempat penyewaan perahu untuk berkeliling waduk seluas 8.300 hektar tersebut. Biaya sewa perahu setelah kami nego yaitu Rp80.000,00 sekali putaran. Selain tempat rekreasi, fungsi utama waduk ini adalah sebagai penyedia listrik dan air untuk kepentingan umum. Di waduk ini terdapat bendungan jatiluhur dan enam unit turbin yang dapat mensuplai listrik sebesar 1.000 kWh tiap tahunnya. Di waduk ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung yang menjadi daya tarik tersendiri. Anda dapat memancing dengan tenang disini sambil menikmati panorama waduk di siang atau malam hari. Terdapat juga restoran terapung diantara keramba tersebut. Untuk anak-anak, di kawasan ini terdapat tempat rekreasi Jatiluhur Water World yaitu kolam renang dengan water slide dan permainan air lainnya.

Perahu yang disewakan di tepi waduk

Bendungan Jatiluhur

Menyusuri danau dengan menggunakan perahu

Keramba apung di tengah waduk

Restoran terapung diantara keramba

Pintu masuk Jatiluhur Water World

Hujan mulai deras ketika kami hampir sampai ke tepi waduk. Kami kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Masuk kembali ke Tol Purbaleunyi arah Bandung kemudian keluar di Gerbang Tol Kopo untuk selanjutnya menuju Soreang dan berakhir di Ciwidey. Sejak keluar tol sampai ke Soreang, perjalanan sempat tersendat karena macet panjang dan kondisi jalan yang kurang bagus. Kami sampai di Ciwidey pada siang hari pukul 12.00 WIB. Tujuan pertama kami yaitu Kawah Putih yang terletak di lereng Gunung Patuha. Jalan menuju Kawah Putih dari Ciwidey menanjak dan berliku-liku tetapi menyegarkan mata karena kami disuguhi pemandangan kebun stroberi sepanjang perjalanan.

Jarak dari pintu gerbang kawah putih ke lokasi yaitu sekitar 5 km. Sebelum masuk ke Kawah Putih, kami diharuskan membayar retribusi parkir terlebih dahulu sebesar Rp150.000,00 per mobil untuk mobil pribadi dan Rp15.000,00 per orang. Apabila anda tidak membawa mobil, anda dapat naik ontang-anting (angkot) yang disediakan di pintu gerbang Kawah Putih untuk mengangkut wisatawan dengan harga Rp10.000,00 PP. Atau apabila anda petualang sejati, anda bisa saja jalan kaki selama sekitar satu jam menuju lokasi. Tetapi hati-hati, karena menurut warga setempat macan kumbang masih sering ditemui di area ini.

Sesampainya di lokasi, kami langsung disambut dengan penjual masker yang menawarkan dagangannya. Kadar belerang di kawah putih sangat tinggi. Saluran pernapasan anda dapat terganggu apabila menghirup uap belerang terlalu lama. Belanda dan Jepang pernah membuat pabrik belerang di kawasan ini pada masa pendudukannya. Kawah Putih sendiri mendapatkan namanya dari warna tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah. Airnya pun berwarna putih kehijauan. Konon katanya, airnya kadang bisa berubah warna.

Jalan menuju lokasi Kawah Putih

Pemandangan Kawah Putih

Air yang bercampur belerang berwarna kehijauan

Tanda "tidak boleh berenang"

Pepohonan masih bisa tumbuh di kawasan ini

Tanpa berlama-lama di Kawah Putih, kami langsung menuju lokasi selanjutnya yaitu Situ Patengan yang berjarak sekitar 6 km dari Kawah Putih. Tidak jauh dari gerbang Kawah Putih, terdapat Bumi Perkemahan Rancaupas. Tempat ini merupakan arena perkemahan yang banyak ditumbuhi pohon eucalyptus dan terdapat penangkaran rusa di dalamnya. Perjalanan Kawah Putih-Situ Patengan juga tak kalah menariknya, kalau tadi kami disuguhi pemandangan kebun stroberi, disini kebun teh yang mendominasi pemandangan sepanjang perjalanan. Kebun teh yang berada disini yaitu Kebun Teh Rancabali yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII.

Pemandangan kebun teh di kanan dan kiri jalan

Kebun teh ini terhampar sampai ke pintu masuk Situ Patengan. Hujan deras telah menyambut kami ketika kami sampai di Situ Patengan (biasa disebut juga Situ Patenggang). Kami langsung menuju warung makan untuk berteduh sambil menghangatkan diri dan menikmati pemandangan situ (danau) di waktu hujan. Situ Patengan berasal dari kata Bahasa Sunda "pateangan" yang berarti saling mencari. Legendanya, ada seorang pangeran dan putri yang saling mencintai tetapi harus terpisah, kemudian mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di suatu tempat yang dinamakan "batu cinta" yang berada di danau ini.

Prasasti Situ Patengan

Pemandangan Situ Patengan selepas hujan masih diselimuti kabut

Batu Cinta tempat bertemunya sang pangeran dan putri

Selepas hujan reda, kami langsung berfoto di tepi danau meskipun udara dingin masih menusuk tulang. Terdapat juga penyewaan perahu untuk mengantarkan anda menuju batu cinta dan pulau yang berada di tengah danau.

2 komentar:

  1. Mas Bro..

    Masih banyak object lain di Bandung yg bisa lo kunjungi loh...:) Bandung Utara bisa tuh jadi tempat selanjutnya...di daerah sekitar Bandung kayak Garut dll juga buanyaaakkkkk...:D

    Btw ntar kalo traveling ke Bdg dan sekitarnya contact gw yeee...* pengen ikutan..hahhaaayy


    Salam sukses mas bro..^_* :)

    BalasHapus